Di awal pagi yang cerah ku berlari dan
terus melangkah ku ambilkan sebuah pena dan sehelai kertas menuliskan secarik
harapan yang terlintas di benak pesat hatiku tentang pertemuan masa lamaku yang
dulu….
Wahai matahari di ufuk timur apakah
engkau masih menyinarinya seperti aku menyinarinya di saat dulu? Seperti hari-hari
yang lalu di saat ku masih bersama-sama dengan dirinya? Apakah dia masih
mengingatku seperti masa-masa yang lalu itu?
Ditengah keramaian kota
ku terpaku dan selalu berkata di saat ku
renung wajah indahmu, akan sosok baik budimu, dan lembut lakumu. Yang selalu
hadir di setiap ayunan langkahku.
Ditengah keramaian kota
disini ku terdiam dan membisu tanpa
kata-kata yang sering kita ucapkan dimasa dulu itu, Apakah di sana kau masih
dapat tersenyum dengan duniamu saat ini? ku harap kita akan dapat menyatukan
perasaan yang sudah lama terpisah oleh keadaan dan waktu.
Ditengah keramaian kota
Ku menyimpan seribu cerita, baik itu tentang
perkenalan kita yang dulu sampai bagaimana dan kemana arah yang akan kita tuju.
Ku tak bisa menahan gejolak didalam dada dan rasa yang membara, hasrat ingin
bertemu denganmu untuk menyatukan dua hati yang pilu, merangkai kata menjadi
satu. Yang sering di katakana oleh muda-mudi kota I LOVE U.
Ditengah keramaian kota
Ku coba hadirkan kata-kata, lalu ku
gantugkan sebuah harapan, dan ku titipkan sebuah tulisan, ku gambarkan seribu
alasan. Dan semua itu hanya sebagai rasa ungkapan terhadapmu yang pernah singgah di kehidupan
ku. Kau takkan pernah terganti oleh sosok apapun dalam diriku hingga kematian
ku.
Ditengah keramaian kota
Disini ku terdiam
sendiri tanpa dirimu yang kucari, kini di temani sepi, menanti sesuatu yang tak
pasti. Akankah tulisan ini akan berarti? Untukmu sang pujaan hati……
Adakah harapan dibalik cakrawala, ata hanya sebuah ilusi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar