Senin, 21 Desember 2015

"NEGERIKU SURGAKU"

          Deruh Ombak Menyibak Pantai
          Pohon Cemara Lambaiankan Suara
          Gemuruh Laut Tiada Terkira

                    Menanti Masa Yang Di Telan Usia
                    Himpitan Kota Membuatku Sesak
                    Menyeruak Suara Deringkan Nada

           Negeri Ku Kaya Bukan Di Puja
          Alangkah Nyata Itu Terlihat
          Rakyatku Bingung Bukan Tak Baca 
                                                          
                     Melainkan Kata Yang Di Rekayasa
                    Tinggal Sejarah Yang Tak Terlupa
                    Tetapi masa rindukan tara….


By:”Adi Murtada”

“Luka Lama Bersemi Kembali”


Terkikis senda di relung hati
Terisak tangis gejolak jiwa
Luka membara tak terobati
Bayangkan hidup kian membara

Mengenang nasib tak kesampaian
Kutipan lama bersemi kembali
Tangisku dulu tlah terabaikan
Sekarang keluhan datang kembali

Di keramaian kota ku gantung harapan
Apakah ungkapan atau hanya sebuah ilusi
Terkadang hidup harus bertahan walaupun makan
Sehari tak sampai sekali.

Kini ku bingung akan kehidupan
Mengingat tujuan yang jauh dari hati
Hidupku kini kuserahkan kepadaMU  Tuhan
Moga ada jalan yang  harus ku lewati…



Senin, 14 Desember 2015

“Habis gelap terbitlah terang”

Habis gelap terbitlah terang, dan hanya kata itulah yang sering kita dengar hari demi hari, bahkan dari tahun ke tahun. Kalau kalau kita melihat, arah dan tujuan dari pada sebuah perjalanan baik itu perjalanan karir, perjalanan hidup dan lain sebagainya yang mungkin saja terjadi di kehidupan kita. Tidak pernah jauh dari apa yang kita lakukan sehari-hari. Namun, kata itu sangat sering di ucapkan oleh orang yang sedang mencoba sesuatu hal yang baru dalam hidupnya.

          Marilah sejenak kita mengulangi memory yang telah kita lewati, berhari-hari bahkan bertahun-tahun ini. Kata di atas sangatlah kental bila kita kenang akan perjalanan hidup kita baik itu dalam dunia kerja maupun dunia yang lainnya. Disini saya ingin mengajak pembaca awal dan akhir dari pada kata di atas bahwasanya di dalam hidup apayang di cari? Gagal atau sukses. Dan itulah mungkin jawaban yang tepat. Tapi, disini kita tidak menilai dari segi gagal maupun suksesnya. Namun, proses dari pada sebuah kehidupan yang di jalani akankah berjalan mulus sesuai harapan ata hanya sebaliknya? Karena kalau kita melihat sukses seseorang itu akan enak. Tetapi, proses dari semua itu apakan berbanding lurus seperti yang ia dapatkan.



          Sukses itu ibarat sebuah tangga bagaimana kita menaikinya, satu persatu anak tangga yang kita lewati, melompat dan lain sebainya. Yang jadi menarik untuk kita ketahui bersama di dalam menjalani sesuatu yang akan kita hadapi hal yang paling mendasar dalam hidup yaitu ikhlas dalam menjalankan tanpa mengarap sesuatu. Keikhlasan merupakan suatu kata kunci yang mungkin bisa menjadi jawaban dari pada ini semua. Coba saudara bayangkan apakah hal ini sama dengan kehidupan saudara? 

Wallahua’lam bissawad….. 

Jumat, 04 Desember 2015

SEJENAK DISUDUT KOTA

siang mulai petang, hari itu tak terasa langit sudah mulai gelap dan malam pun mulai menyapa. aku duduk di sudut pojok kota kecilku ini yang menyimpan seribu kenangan.
ku melihat banyaknya muda mudi yang berlalu lalang di tengah hiruk pikuknya suasana kota. ada yang berjalan bersama keluarga, pasangan maupun bersama teman-temanya, dalam hening ku terpikir sejenak tentang keadaan di kota ini yang di juluki kota sejuta umat. Tak kala usia sudah di ambang senja, ku terlena akan pelukan dunia. Yang semestinya dunia yang ku genggam bukan justru yang sebaliknya terjadi pada kehidupanku ini. Ku tersipu malu akan perilaku ku yang seperti anak yang baru hadir di dunia yang nyata ini, sungguh hidup di antara dua pilihan. haruskah kita yang menentukan pilihan atau pilihan yang menentukan kita?? sungguh sayang hal ini telah terjadi di dalam kehidupanku saat ini, entah itu karena keegoaanku atau hanya nasibku yang malang. aku bingung ketika aku harus mengingat memori ku ini, ingin rasanya ku menghapus file-file yang ada di otakku ini. tapi, ku tak mampu dan itu-itu lagi yang terlintas di kepalaku saat ini... tuhan masih adakah jalan di sana untuk aku anak yang malang ini???

Jumat, 09 Oktober 2015

Negeri yang berkabut”

 Indonesia di  pertengahan tahun 2015, indonesia bagaikan bayi yang baru lahir yang hanya bisa menangis dan terkapar bagaikan tak bernyawa, selain nilai tukar rupiah yang semakin melemah di tambah lagi dengan pemerintah yang gagal dalam memerangi kabut asap. Dan kesengsaraan ini tidak hanya terjadi terhadap warga di indonesia saja. melainkan ke manca negara yang menjadi tetangga dekat negara republik indonesia, Seperti malaysia dan singapura.

Sungguh sangat di sayangkan kalau rakyat hidup di kondisi yang seperti saat ini yang sedang di alami oleh anak-anak dan generasi  negara yang demokrasi. Saatnya rakyat bicara, hendaknya pemerintah menempuh berbagai cara, sehingga terwujudnya suatu titik temu dari keadaan ini yang di alami putra – putri bangsa ini. Oh, mengapa ini terjadi dan kenapa ini harus terjadi? Rakyatku kau tulang punggung negara ini saatnya bangkit dan berdiri melawan asap menembus matahari....



"ibu"


         Dari jauh ku memanggil nama mu,,,,,,,,,,,,,,
         Dalam sedih ku ingat dirimu, dalam luka ku sebut namamu,,,,,
         Dalam  hati ku,  selalu berdetak tanpa sedetik tak ingat namamu,,,,
         Engkau begitu sempurna, engkau ibu yang sangat berguna,,,,,
         Engkau adalah ibu yang kuakui sepenuhnya,,,,,
         Di saat ku lelah , engkau selalu memberiku sesuatu ,,,,,
        Di saat ku sakit, engkaulah orang yang pertama meneteskan air mata,,
         Sungguh kebesaraan hati mu tiada terkira, selalu menempuh berbagai cara,,,,,
         Demi terwujudnya suatu cita-cita,,,,,
         Akankah ku ini anak yang baik untukmu?????
         Akankah aku ini anak yang berguna untukmu?????
   Engkau adalah ibuku, pelipur laraku, di saat aku terjatuh namamu lah yang pertama ku memanggil.......
         Terkadang engkau tidak pernah peduli akan duri-duri yang melekat di tapak kaki mu,,
         Tapi,  engkau selalu memikirkan akan masa depan ku,,,,,
         Akankah aku sepantasnya hidup untuk mu? Aku anak yang selalu membuat seorang ibu Yang tidak bisa berhenti bernafas, demi terwujudnya masa depan anak-anaknya,,,,,

         Engkau adalah ibu ,,,,, ibu yang ku akui sepenuh hati ,,,,,  yang memikir masa depan anak-anaknya tanpa henti ,,,,,,
         Ibu selalu di hati.....



.....I LOVE IBU.....


Jumat, 11 September 2015

“Untuk sang puteri”


Di awal pagi yang cerah ku berlari dan terus melangkah ku ambilkan sebuah pena dan sehelai kertas menuliskan secarik harapan yang terlintas di benak pesat hatiku tentang pertemuan masa lamaku yang dulu….

Wahai matahari di ufuk timur apakah engkau masih menyinarinya seperti aku menyinarinya di saat dulu? Seperti hari-hari yang lalu di saat ku masih bersama-sama dengan dirinya? Apakah dia masih mengingatku seperti masa-masa yang lalu itu?

Ditengah keramaian kota
ku terpaku dan selalu berkata di saat ku renung wajah indahmu, akan sosok baik budimu, dan lembut lakumu. Yang selalu hadir di setiap ayunan langkahku.

Ditengah keramaian kota
disini ku terdiam dan membisu tanpa kata-kata yang sering kita ucapkan dimasa dulu itu, Apakah di sana kau masih dapat tersenyum dengan duniamu saat ini? ku harap kita akan dapat menyatukan perasaan yang sudah lama terpisah oleh keadaan dan waktu.



Ditengah keramaian kota
Ku menyimpan seribu cerita, baik itu tentang perkenalan kita yang dulu sampai bagaimana dan kemana arah yang akan kita tuju. Ku tak bisa menahan gejolak didalam dada dan rasa yang membara, hasrat ingin bertemu denganmu untuk menyatukan dua hati yang pilu, merangkai kata menjadi satu. Yang sering di katakana oleh muda-mudi kota I LOVE U.

Ditengah keramaian kota
Ku coba hadirkan kata-kata, lalu ku gantugkan sebuah harapan, dan ku titipkan sebuah tulisan, ku gambarkan seribu alasan. Dan semua itu hanya sebagai rasa ungkapan  terhadapmu yang pernah singgah di kehidupan ku. Kau takkan pernah terganti oleh sosok apapun dalam diriku hingga kematian ku.

Ditengah keramaian kota
Disini ku terdiam sendiri tanpa dirimu yang kucari, kini di temani sepi, menanti sesuatu yang tak pasti. Akankah tulisan ini akan berarti? Untukmu sang pujaan hati……
Adakah harapan dibalik cakrawala, ata hanya sebuah ilusi?