Mahasiswa
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Banda Aceh diharapkan mampu
memberikan yang terbaik kepada masyarakat Aceh, khususnya daerah yang akan
ditempatkan sebagai tempat pengabdiannya.
Demikian
disampaikan Rektor IAIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA usai
membuka pembekalan mahasiswa kuliah pengabdian masyarakat (KPM) reguler IAIN
Ar-Raniry tahun 2013 Sabtu (6/7/2013) di Auditorium Prof. Ali Hasjmy.
“Setiap
mahasiswa yang akan diturunkan ke tempat pengabdiannya harus dibekali dengan
beberapa materi, agar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan nanti memiliki
standar,”
Mahasiswa yang selama ini hanya duduk di
bangku kuliah mestinya dapat berpacu dengan masyarakat ketika harus berada di
lapangan, karena dewasa ini tanpa kita sadari mahasiswa hanya patokan pada apa
yang di ajarkan oleh dosen kampus dan pengalaman mereka semata.
Bahwasanya
mahasiswa itu harus menjadi agen perubahan, karena mengingat akan kenyataan
kerja kedepan. Di satu sisi mahasiswa itu hanya bisa membuat program tentang
apa yang sering mereka lakukan saja. Tapi, disisi lain realisasinya agak jauh
dari pada harapan yang di idam-idamkan oleh masyarakat.
Contoh
yang paling konkrit ketika BBM naik semua mahasiswa melakukan demontrasi
terhadap kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah. Tapi, tidak ada satu
mahasiswa pun yang menawarkan nilai – nilai positif kepada masyarakat Melainkan
mereka hanya anarkis sendiri.
Sebenarnya
hal tersebut sangantlah baik jika mereka mau melakukan koordinasi atau case
conference dengan pemangku kebijakan. Dan memberikan realisasi positif kepada
masyarakat dari pada mamfaat tersebut.
Disini
yang menarik ingin kita kaji bersama panutan dari pada masyarakat itu sendiri
harus menjadi modal awal ketika merealisasikan tentang imu-ilmu yang sudah
mereka dapatkan. Baik itu melalui bangku kuliah maupun dari pengalaman pribadi
masing-masing.
di
kutip dari: m.acehkita.com