Minggu, 08 Desember 2013

FAKTA DAN REALITA

Kebanyakan dari pada diri kita hari ini hanyalah mengomentari tentang apa yang sedang di pikirkan oleh orang lain. tanpa kita sadari kapankah kita berpikir demi terwujudnya implementasi yang sedang di perbincangkan di masyarakat aceh hari ini yang memang notabenenya menginginkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Hari ini yang disalahkan pemerintah, pemangku kebijakan, dan lain sebagainya. Tapi, apakah kita tidak ingin ikut andil dalam memberikan saran, masukan yang sifatnya mendukung akan terealisasinya kesejahteraan di bumi serambi mekkah ini. Kebanyakan orang kita hari ini hanya sebagai pengamat atau penonton  dari pada kebijakan pemerintah dan tanpa sedikitpun punya peran dalam memberikan  bayang- bayang segar terhadap kemajuan dan kestabilan kehidupan rakyat serta kearifan local sebagai Negara modal pembangunan. Baik itu dari segi pembangunan infra struktur maupun pembangunan sumber daya manusia.
          Memang kita hari ini tidak membangun istana untuk kepentingan sebuah kelompok. akan tetapi, hari ini kita membangun sumber daya manusia untuk bisa bersaing esok hari menuju perubahan yang nyata terhadap terwujudnya good governoon di bumi aceh tercinta.
Orang kita pada umumnya hari ini tidak jauh dari pada yang di utarakan oleh pujangga terdahulu “ sudah Nampak lumut di seberang laut, ketimbang gajah di pelupuk mata”.
 Dan kata itulah yang menjadi filosofis dari pada kenyatan yang kita alami sekarang ini. Memang kita sama hal nya seperti kata “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” yang memang dulunya sesuatu yang dikritik oleh setiap orang . dan hari ini juga hadir kembali di kehidupan kita semuanya.
 Berbagai opini masyarakat hari ini hadir dan ingin  memojok salah satu sisi seseorang tersebut, Dan ada juga yang mendukung. tidak jauh hanya yang di alami oleh saudara terdekat kita umat muslim yang terjadi di syiria yang hari ini belum menemukan titik temu di antara dua pertikaian yang terjadi tersebut. Namun, kita di aceh yang sudah merasakan perdamaian kenapa masih saja hal ini masih wajar-wajar saja. Dan tanpa ada rasa sesal yang terlintas di benak masyarakat kita pada umumnya. Kalau kita berpatokan pada sejarah di masa lalu hal tersebut sungguh sangat di sayang kan bila harus terjadi kembali. Hari ini kita tidak boleh iri dengan apa yang sekarang orang perbuatkan mungkin saja esok atau lusa kita lebih dari pada yang kita harapka hari ini….. sungguh-sungguh hal ini tak mungkin terjadi.  namun, itu sayang nya kita sudah merasakan… tolong solusi dari lubuk hati yang terdalam sehingga kita dapat bersaing sehat untuk esok hari dan masa depan.

Kamis, 05 Desember 2013

aceh lam haro-hara bendera

sejak diberitakan aceh damai pada tanggal 15 agustus 2005. semua elemen masyarakat aceh menyambut dengan bangga mengingat nanggroe yang selalu berada dalam keadaan perperangan telah sampai pada tahap yang di nanti-nantikan oleh masyarakat. tetapi, kenapa kenyataannya justru begitu berbeda. di satu pihak masyarakat suka dengan hadirnya bendera aceh dan di satu pihak masyarakat menolak. siapakah yang di persalahkan bila aceh yang sudah bertahun-tahun mandi airmata di negeri sendiri kok tidak bisa membuang kebiasaan lama yang sudah mendarah daging tersebut. dari berbagai sumber kita telah melihat bahwasanya kita terutama  di aceh dari segi dan tata kehidupan yang telah jauh dari kebiasaan orang aceh terdahulu. orang aceh terdahulu aman-aman saja dengan berbagai musyawarah. tapi, kenapa sekarang orang yang telah pandai  mempunyai pendidikan dan teknologi harus kembali ke masa kuno? dan itu sungguh-sungguh di sayang kan bila itu harus berlarut-larut dalam eforia politik yang terjadi di masyarakat aceh.
masyarakat aceh hari ini jangan hanya jadi buih di lautan yang tiada terkira. tapi, coba kita resapi bersama apa yang telah di lakukan oleh para petinggi negeri ini? aceh yang dulunya salah satu daerah modal yang telah menyumbangkan pesawat terbang kepada rakyat indonesia, kenapa hari ini kita harus mengemis di negeri sendiri? orang aceh hari ini  telah di kelabui oleh orang yang diatas atau sering di kenal korban politik dari pada para penguasa. kalau berpatokan pada pemerintahan jepang mereka sungguh sangat luar biasa. karena pasca pengoboman hiroshima dan nagasaki mereka lumpuh total, tetapi mereka bisa keluar dari lubang jarum yang telah menusuk kedalam daging mereka. dengan begitu cepat pergantian waktu pemerintah jepang secara resmi menyerah kepada sekutu pada tanggal 24 september 1945 di atas kapal missouri di teluk tokyo. dan mereka memulai kehidupan yang baru seperti yang kita rasakan di aceh sekarang. tetapi, coba lihat hari ini dan esok mereka masih menjadi singa di jagad raya asia ini dengan istilah 3A.( jepang pelindung asia, jepang pembela asia, dan jepang cahaya asia). apakah orang aceh hari ini ada yang memikirkan akan masa depan untuk generasi yang akan datang masyarakat aceh? saya rasa kita tidak seperti yang dilakukan oleh masyarakat lain pada umumnya. 

wahai penegak negeri 
bangkit, tegak berdiri
ayo semua kita berfikir untuk kesejahteraan esok hari....