Kebanyakan
dari pada diri kita hari ini hanyalah mengomentari tentang apa yang sedang di
pikirkan oleh orang lain. tanpa kita sadari kapankah kita berpikir demi
terwujudnya implementasi yang sedang di perbincangkan di masyarakat aceh hari
ini yang memang notabenenya menginginkan kesejahteraan rakyat secara
keseluruhan. Hari ini yang disalahkan pemerintah, pemangku kebijakan, dan lain
sebagainya. Tapi, apakah kita tidak ingin ikut andil dalam memberikan saran,
masukan yang sifatnya mendukung akan terealisasinya kesejahteraan di bumi
serambi mekkah ini. Kebanyakan orang kita hari ini hanya sebagai pengamat atau
penonton dari pada kebijakan pemerintah
dan tanpa sedikitpun punya peran dalam memberikan bayang- bayang segar terhadap kemajuan dan
kestabilan kehidupan rakyat serta kearifan local sebagai Negara modal
pembangunan. Baik itu dari segi pembangunan infra struktur maupun pembangunan
sumber daya manusia.
Memang kita hari ini tidak membangun istana
untuk kepentingan sebuah kelompok. akan tetapi, hari ini kita membangun sumber
daya manusia untuk bisa bersaing esok hari menuju perubahan yang nyata terhadap
terwujudnya good governoon di bumi aceh tercinta.
Orang
kita pada umumnya hari ini tidak jauh dari pada yang di utarakan oleh pujangga
terdahulu “ sudah Nampak lumut di seberang laut, ketimbang gajah di pelupuk
mata”.
Dan kata itulah yang menjadi filosofis dari
pada kenyatan yang kita alami sekarang ini. Memang kita sama hal nya seperti
kata “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” yang memang dulunya sesuatu yang
dikritik oleh setiap orang . dan hari ini juga hadir kembali di kehidupan kita
semuanya.
Berbagai opini masyarakat hari ini hadir dan
ingin memojok salah satu sisi seseorang
tersebut, Dan ada juga yang mendukung. tidak jauh hanya yang di alami oleh
saudara terdekat kita umat muslim yang terjadi di syiria yang hari ini belum
menemukan titik temu di antara dua pertikaian yang terjadi tersebut. Namun,
kita di aceh yang sudah merasakan perdamaian kenapa masih saja hal ini masih
wajar-wajar saja. Dan tanpa ada rasa sesal yang terlintas di benak masyarakat
kita pada umumnya. Kalau kita berpatokan pada sejarah di masa lalu hal tersebut
sungguh sangat di sayang kan bila harus terjadi kembali. Hari ini kita tidak
boleh iri dengan apa yang sekarang orang perbuatkan mungkin saja esok atau lusa
kita lebih dari pada yang kita harapka hari ini….. sungguh-sungguh hal ini tak
mungkin terjadi. namun, itu sayang nya
kita sudah merasakan… tolong solusi dari lubuk hati yang terdalam sehingga kita
dapat bersaing sehat untuk esok hari dan masa depan.